Lokakarya Reformasi Birokrasi: Akselerasi Penanganan Stunting di Kota Yogyakarta melalui Dukungan Dana Keistimewaan

Yogyakarta, 26 September 2024 – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Bagian Organisasi sukses menyelenggarakan Lokakarya Forum Kelembagaan dengan tema "Reformasi Kelurahan dalam Penanganan Stunting 2025". Acara ini diadakan di Hotel 101 Style Yogyakarta Malioboro dan dipimpin oleh Ibu Ristyawati S.T. M.Eng, Kepala Bagian Organisasi.

Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tim Penanganan Stunting, kemantren, serta kelurahan dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi (RB) yang berfokus pada isu tematik, khususnya penanganan stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari rencana Kota Yogyakarta untuk memanfaatkan Dana Keistimewaan (DAIS) guna mendukung percepatan reformasi kelembagaan di kelurahan.

Dalam lokakarya ini, Ibu Ade Tarina Paramita S.Pd memaparkan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) terkait program penanganan stunting di kelurahan. Setiap kelurahan akan mendapat alokasi dana keistimewaan sebesar Rp. 100 juta rupiah yang akan digunakan untuk dua kegiatan utama, yakni penguatan kelembagaan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi​ keluarga berisiko stunting.

 

Program Unggulan: Penguatan Kelembagaan dan Pemberian Makanan Tambahan

Rencana program penguatan kelembagaan TPPS dilaksanakan melalui penyelenggaraan workshop yang melibatkan tokoh masyarakat seperti Ketua LPMK, praktisi, dan tim pendamping keluarga (TPK). Workshop ini akan diadakan dua kali setahun, dengan harapan dapat memperkuat peran TPPS dalam penanganan stunting di kelurahan.

Selain itu, rencana program pemberian PMT yang berupa makanan mentah seperti telur omega, ayam berbumbu, dan lele berbumbu, akan diberikan secara berkala kepada 52 sasaran selama 7 bulan. Program ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, dan stakeholder terkait untuk memantau perkembangan gizi keluarga sasaran tersebut.

 

Evaluasi dan Sinergi Multisektor

Dalam sambutannya, Ibu Ristyawati menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk memastikan efektivitas program. Evaluasi tengah tahun akan disesuaikan dengan peringatan Hari Keistimewaan DIY pada bulan Agustus, dan hasil dari intervensi ini diharapkan dapat menunjukkan penurunan angka stunting di Yogyakarta​.

Diharapkan, melalui lokakarya ini, seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, OPD, hingga masyarakat di kelurahan, dapat bersinergi dalam upaya menekan angka stunting. Sinergi ini juga akan didukung oleh koordinasi yang baik dengan Puskesmas di setiap wilayah, memastikan setiap anak yang menjadi sasaran mendapat intervensi yang tepat​.

Lokakarya ini diakhiri dengan sesi diskusi yang produktif, di mana berbagai masukan dari peserta mengenai teknis pelaksanaan di lapangan diakomodasi demi tercapainya hasil yang maksimal dalam penanganan stunting di Kota Yogyakarta​.