Sinergi Daerah DIY: Bahas Strategi Kelembagaan dan Anjab Menuju 2025

Yogyakarta, 18 November 2024 – Bagian Organisasi Kota Yogyakarta sukses menggelar Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Negara Daerah pada Senin, 18 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di Restaurant Sekar Kedhaton ini dihadiri oleh perwakilan Bagian Organisasi dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, serta Biro Organisasi DIY. Forum ini bertujuan membahas isu strategis terkait kelembagaan dan analisis jabatan (Anjab).

Dipimpin oleh Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta, Ristyawati, S.T., M.Eng., acara ini membuka ruang diskusi interaktif untuk mengurai tantangan implementasi kebijakan kelembagaan dan Anjab di wilayah DIY.

Penyesuaian Kelembagaan untuk Efisiensi Pemerintahan

Kelembagaan menjadi topik utama yang dibahas dalam forum ini. Peserta mengidentifikasi pentingnya sinkronisasi tanggung jawab kelembagaan dengan kebutuhan lapangan guna memastikan kebijakan dapat diimplementasikan dengan efektif. Penyesuaian ini dianggap krusial untuk menghadapi dinamika pelayanan publik, terutama dengan adanya perubahan regulasi yang membutuhkan adaptasi cepat dari masing-masing daerah.

Beberapa daerah melaporkan tantangan dalam menyelaraskan struktur kelembagaan mereka dengan kebutuhan spesifik wilayah. Diskusi menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi kendala ini. Peserta sepakat bahwa perubahan kelembagaan harus diarahkan pada peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.

Strategi Anjab untuk Pengelolaan SDM yang Lebih Baik

Diskusi berlanjut dengan pembahasan analisis jabatan (Anjab), yang menjadi instrumen penting dalam merancang kebutuhan tenaga kerja di instansi pemerintahan. Anjab lama yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan sistem baru menjadi perhatian khusus dalam forum ini. Para peserta berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menyusun Anjab yang sesuai dengan regulasi terbaru.

Strategi percepatan penyelesaian dokumen Anjab juga menjadi bagian dari diskusi. Beberapa daerah melaporkan telah mencapai progres signifikan, sementara yang lain masih membutuhkan pendampingan teknis. Pemetaan jabatan secara menyeluruh menjadi langkah penting yang diusulkan untuk memastikan pengisian posisi strategis dengan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi.

Peserta juga menyoroti tantangan dalam pengadaan tenaga non-ASN di tengah perubahan regulasi yang sedang berlangsung. Ditekankan perlunya mekanisme pengelolaan tenaga kerja yang lebih fleksibel namun tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kesepakatan dan Langkah Ke Depan

Di akhir forum, peserta mencapai kesepakatan bahwa penyelarasan kelembagaan dan penyusunan Anjab harus menjadi prioritas dalam rencana kerja jangka menengah hingga 2025. Selain itu, pentingnya kolaborasi lintas daerah untuk mengatasi kesenjangan dalam implementasi kebijakan juga menjadi fokus utama. Forum ini diharapkan dapat menjadi katalis untuk memperkuat sinergi antarorganisasi pemerintahan di tingkat regional.

Kegiatan Forum Komunikasi ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dan daerah lain di DIY untuk terus berinovasi dalam tata kelola pemerintahan. Dengan sinergi yang semakin kuat, harapannya pelayanan publik di seluruh DIY dapat ditingkatkan secara signifikan, mendukung visi pemerintahan yang lebih responsif, efektif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Forum ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan administrasi pemerintahan modern dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan mampu menjawab tuntutan zaman. (brian)