Pengelolaan Rooftop Pasar Prawirotaman sebagai Rumah Kreatif

Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta pada hari Kamis, 20 Februari 2020 mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Analis Kebijakan dengan Tema Pengelolaan Rooftop Pasar Prawirotaman sebagai Rumah Kreatif dengan mengundang narasumber dari Tokoh Masyarakat KMRT. Indro Kimpling Suseno, SH. Bersama P. Heny Dian Anitasari, S.H., M.Hum selaku Analis Kebijakan Madya pada Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta, KMRT. Indro Kimpling Suseno, S.H membahas Pengelolaan Rooftop Pasar Prawirotaman sebagai Rumah Kreatif.

Kegiatan FGD ini mengundang berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Unit Kerja baik dari Badan (BPKAD dan Bappeda), Bagian (Bagian P3ADK dan bagian Protokol), Dinas (DPMP, DPMPPA, Disperindag, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan), maupun perwakilan dari wilayah (Kecamatan dan Kelurahan). Dalam FGD tersebut, KMRT. Indro Kimpling Suseno menjelaskan bahwa terdapat 13 poin pengelolaan rooftop Pasar Prawirotaman yakni :

  1. Pasar Prawirotaman dapat menjadi magnet destinasi wisata Kota Yogyakarta.
  2. Menyajikan brand khusus yang tidak ada di tempat lain (seperti : Batik Kuwalik, Special Craft, Fashion Distro, Special Kuliner, Art Poster & Photo, Indie Film Box, Indie Music Center, Fine Art Contemporary, Music Corner, dan Special Event).
  3. Memberikan fasilitas khusus dengan standar optimal yang sesuai dengan kebutuhan.
  4. Program promosi yang optimal.
  5. Dikelola oleh seseorang manajer muda yang cakap dan professional.
  6. Terdapat dukungan pemerintah atas adanya keleluasan ekspesi kreatif tanpa diikuti peraturan yang kontra produktif.
  7. Terdapat system bagi hasil setelah 1 tahun free (berpihak pada pelaku ekonomi).
  8. Jam buka yang luwes.
  9. Akses jalan dan parkir yang nyaman, aman dan informatif.
  10. Satu komando dengan target peningkatan income pelaku usaha ekonomi kreatif dan bukan sekedar target ramai kunjungan.
  11. Menghindari istilah-istilah nama yang mengacu pada standar istilah baku pemerintah dengan menggunakan istilah yang berorientasi pasar.
  12. Terdapat anggaran khusus untuk penyelenggaraan program acara secara periodic dalam kurun waktu 1 tahun sebelum penggalangan sponsorship.
  13. Melakukan koordinasi aktif dengan lingkungan agar tercapai kesamaan brand image dalam hal pelayanan fasilitas bagi pengunjung.

 

Dalam pengelolaan rooftop Pasar Prawirotaman, KMRT. Indro Kimpling Suseno, S.H juga menjelaskan tentang business model canvas yang didalamnya meliputi :

  1. Key Partner
  2. Key Activities
  3. Key Resources
  4. Value Proposition
  5. Customer Relationship
  6. Channel
  7. Custemer Segments
  8. Cost Structure
  9. Revenue Streams

 

Dengan adanya FGD Kajian Pengelolaan Rooftop Pasar Prawirotaman sebagai Rumah Kreatif diharapkan akan menjadi sebuah inovasi baru bagi Pemerintah Kota Yogyakarta serta dapat memperluas jaringan kerjasama di bidang perekonomian. (Sani)